Beberapa makam di Jakarta menjadi tempat wisata religi yang penting bagi sebagian masyarakat. Kalau bulan ramadan sudah semakin dekat, makam-makam ini akan penuh dengan para peziarah yang hendak melakukan ritual doa. Begitu pula dengan hari-hari keagamaan atau event tertentu.

Makam di Jakarta yang Sering Masyarakat Kunjungi

Mereka ingin memanjatkan doa untuk jasad tokoh publik yang ada di makam itu. Entah kyai, tokoh Betawi, habib, maupun pejuang yang membantu dalam mempersembahkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Makam di Jakarta Utara

Makam di Jakarta yang Sering Masyarakat Kunjungi
Sumber: dinaskebudayaan.jakarta.go.id

Masjid Jami’ Keramat Luar Batang menyimpan sebuah makam di Jakarta yang cukup mendapat perhatian khalayak ramai. Ini adalah makam seorang pejuang yang ikut serta dalam melakukan pertentangan terhadap kolonial Belanda sambil melakukan dakwah penyebaran agama Islam. Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Alaydrus selalu mendapat doa dari para peziarah sepanjang tahun.

Kebanyakan dari para peziarah tidak kenal secara langung dengan Habib Husein atau tak memiliki hubungan kekerabatan dengan keturunan pejuang Islam ini. Namun apa yang pernah Habib Husein lakukan di masa lalu sangat menginspirasi mereka sehingga mereka tidak segan untuk rutin melakukan ritual doa ke makamnya yang ada di Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara ini.

Makam Luar Batang ini berada dalam area Masjid Jami Keramat Luar Batang bukan tanpa alasan. Habib Husein membangun masjid ini pada abad ke-18. Penamaan masjid ini sesuai dengan julukan Habib Husein yaitu Habib Luar Batang. Setelah Habib Husein meninggal dunia pada Juni 1756, masjid ini kemudian juga menjadi tempat yang menyimpan makam beliau bersama makam asisten Habib bernama Habib Abdul Kadir yang merupakan keturunan Tionghoa.

Masjid yang menghadap ke Pelabuhan Sunda Kelapa ini sekarang telah menjadi cagar budaya pemerintah DKI Jakarta. Masyarakat pun bisa melakukan wisata religi karena masjid dan kawasan makam ini terbuka untuk umum setiap hari.

Makam di Jakarta Timur

Makam Habib Ali Kwitang
Sumber: liputan6.com

Sebuah makam di Jakarta Timur yang sering banyak peziarah kunjungi sebagai rangkaian dari perjalanan wisata mereka adalah makam milik Pangeran Jayakarta. Makam yang terletak di Jalan Jatinegara Kaum, Pulo Gadung, Jakarta Timur ini menjadi makam keramat seorang penguasa Pelabuhan Jayakarta dari Kesultanan Banten sekitar tahun 1600an.

Para pejabat terkenal juga kerap mengunjungi makam yang dekat dengan Masjid Jami Assalafiiyah ini untuk mendoakan Sang Pangeran beserta Pangeran Lahut (anak Pangeran Jayakarta) dan Pangeran Sageri (keponakan Pangeran Jayakarta). Di samping makam Pangeran Jayakarta terdapat makam anak dan keponakannya juga.

Makam yang buka selama 24 jam dan tidak ada harga tiket masuknya ini selalu ramai oleh peziarah. Setelah melakukan ritual doa biasanya mereka juga akan melakukan sesi foto di sekitar makam. Saat Sahabat sampai di depan pintu masuk lokasi makam, akan melihat dua gapura yang memiliki nuansa kerajaan tempo dulu seolah menyambut para pengunjung. Jangan lupa untuk melepaskan alas kaki sebelum memasuki area makam atau area Masjid Jami Assalafiiyah.

Makam di Jakarta Pusat

Makam Habib Ali Kwitang
Sumber:kompasiana.com

Makam Habib Ali Kwitang merupakan makam di Jakarta Pusat yang ada di dalam kawasan Masjid Al-Riyadh. Masjid ini merupakan pusat penyebaran agama Islam dan terletak persis di belakang Taman Ismail Marzuki. Siapa yang tidak kenal dengan Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang yang merupakan pendiri Masjid ini. Di masjid ini juga terdapat makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Al-Habsyi, ayah dari Habib Ali Kwitang.

Keluarga Habib Ali Kwitang merupakan keluarga pendakwah yang sangat aktif dalam menyebarkan ajaran Islam. Habib Ali Kwitang bahkan sejak usia 12 tahun sudah belajar agama di Hadramaut, Yaman, dan Mekkah untuk memperdalam ilmunya sejak dini. Banyak guru besar di dua negara tersebut yang menjadi pembimbingnya selama menimba ilmu. Selain belajar di bumi para Nabi, Habib Ali Kwitang juga belajar dengan guru-guru dari seluruh Indonesia.

Setelah beliau wafat, inspirasi hidup dan perjuangannya dalam menyebarkan ajaran Islam masih terus menjadi kenangan manis para pengikutnya. Mereka adalah para pengikut yang turut menyebarkan ajaran Islam dengan baik sepeninggalnya.

Kesimpulan

Makam di Jakarta yang menjadi tempat untuk melakukan wisata reliji tak terhitung jumlahnya. Ada pula makam keramat di Masjid Kramat Kampung Bandan, Jakarta Utara terdapat tiga makam ulama besar Habib Ali bin Abdurrahman Ba’alawi, Habib Mohammad bin Umar Alqudsi, dan Habib Abdurrahman Bin Alwi Asy-Syathri.

Selain itu, ada makam Mbah Priok seorang habib yang berasal dari Palembang di kawasan Koja, Jakarta Utara. Mbah Priok adalah julukan untuk Habib Hasan Al Haddad. Sementara, di Pancoran Jakarta Selatan terdapat makam Habib Kuncung. Habib Ahmad bin Alwi Al-Haddad semasa hidupnya sering mengenakan peci kerucut dari bangsawan Bugis sehingga ia mendapat julukan tersebut.

Share: