Daerah Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) merupakan ibu kota negara Indonesia. Sebagai ibu kota, ada banyak sekali penduduk yang mendiami daerah ini. Tidak heran jika kemudian tidak hanya satu suku saja yang bisa sahabat temukan di Jakarta. Lantas, apa saja nama suku DKI Jakarta itu? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Inilah 6 Nama Suku DKI Jakarta 

Jakarta terletak di sisi barat pulau jawa. Sebelumnya namanya adalah sunda kelapa (1527), jayakarta (1527-1619) Batavia atau Jacatra (1619-1942), dan Djakarta (1942-1927). Moton dari provinsi ini adalah Jaya Raya. Hari jadinya tanggal 22 juni 1527. Jakarta mempunyai luas sekitar 661, 52 km² (lautan : 6.977,5 km²). 

Jakarta terletak di utara Pulau Jawa, di muara Ciliwung, Teluk Jakarta. Terletak di dataran rendah dengan ketinggian sekitar 8 meter di atas permukaan laut. Hal ini menyebabkan Jakarta sering dilanda banjir saat curah hujan sedang tinggi. Provinsi ini dilintasi sekitar 13 sungai yang semuanya bermuara di Teluk Jakarta. Memiliki iklim tropis, suhu udara yang panas dan juga kering. 

Berada di Indonesia bagian barat Jakarta mengalami puncak musim hujan di bulan Januari dan bulan Februari dengan rata-rata curah hujan 350 milimeter serta suhu rata-rata 27 derajat celcius. Jumlah penduduknya juga padat, sekitar 23 juta jiwa termasuk wilayah metropolitan terbesar di Indonesia. Selain penduduknya yang padat, penduduknya juga berasal dari suku yang berbeda – beda namun tetap bisa hidup rukun. Inilah beberapa nama suku di DKI Jakarta: 

1. Jawa

Hampir sebagian masyarakat yang ada di Jakarta berasal dari suku Jawa
sumber gambar: Kumparan.com

Hampir sebagian masyarakat yang ada di Jakarta berasal dari suku Jawa sekitar 35,16%. Hal ini bisa saja karena Jakarta sendiri letaknya di barat laut pulau Jawa. Sehingga banyak masyarakat yang berasal dari pulau Jawa.

2. Betawi

Suku betawi sangat identik dengan masyarakat Jakarta
sumber gambar: Kompasiana.com

Suku betawi sangat identik dengan masyarakat Jakarta. Suku Betawi sendiri merupakan orang-orang keturunan campuran yang berasal dari ras dan juga suku-suku yang berbeda beda. Kemudian, mereka menjadikan Jakarta sebagai rumah. 

Sedangkan, bahasa betawi merupakan campuran dari bahasa asli melayu dengan pemakaian beberapa kata-kata yang berasal dari bahasa Jawa, Sunda, Cina, Arab, India, sampai Belanda. Selain itu terlihat dari adat pernikahannya Betawi, setengah pakaiannya merupakan adat Tionghoa dan juga Arab, kemudian tarian melayu juga diaplikasikan seperti tari zapin. 

3. Sunda

Masyarakat Jakarta yang berasal dari suku sunda sekitar 15,27%
sumber gambar: Ungaran.id

Masyarakat Jakarta yang berasal dari suku sunda sekitar 15,27%. Suku sunda merupakan kelompok yang asalnya dari bagian barat pulau jawa. Populasi sunda cukup signifikan ditemukan di wilayah provinsi lain di Indonesia. Jati diri yang mempersatukan orang sunda adalah budaya dan bahasanya. Orang sunda mempunyai sifat ramah, sopan, optimis, bersahaja, dan juga riang. 

4. Tionghoa

Masyarakat yang suku Tionghoa yang berada di jakarta lumayan banyak
sumber gambar: Travel.kompas.com

Masyarakat yang suku Tionghoa yang berada di jakarta lumayan banyak. Berada di kawasan Glodok, Jakarta Barat akan menemukan etnis tionghoa. Kawasan tersebut diduga sebagai kawasan pecinan (Chinatown) terbesar di Indonesia loh. Di kawasan ini umumnya akan ada ruko-ruko yang digunakan untuk tempat berjualan atau berdagang, dan juga sebagai tempat tinggal. Selain itu di kawasan ini juga ada klenteng yang digunakan untuk ibadah.

5. Batak

Kampung Mayasari dikenal sebagai salah satu pemukiman rantau untuk orang-orang Batak yang berada di Jakarta
sumber gambar: Kompas.com

Kampung Mayasari dikenal sebagai salah satu pemukiman rantau untuk orang-orang Batak yang berada di Jakarta. Tidak hanya di Mayasari, tapi juga ada di beberapa tempat seperti Pulomas (Pulo Gadung), Peninggaran (Kebayoran Lama), Jalan Pramuka (Utan Kayu), Senen, sampai Bekasi. Suasana Sumatra di Kampung ini lumayan terlihat. Bukan hanya karena adanya lapo-lapo, namun juga ada kedai kopi milik orang Batak. 

Di Kampung Mayasari kurang lebih sekitar 400 kepala keluarga berdarah batak dan menetap serta tinggal di delapan rukun tetangga. Lance Castle dalam The Ethnic of Djakarta menyebutkan, bahwa orang Batak merantau ke Jakarta pertama kali tahun 1907. Adapun jejak perantauan pertama yaitu kebaktian berbahasa Batak pada 20 September 1919. Mereka kemudian membangun Gereja HKBP Kernolong Resort Jakarta tercatat sebagai gereja Batak tertua di Jakarta. 

6. Melayu

Adanya kampung melayu di Jakarta Timur ternyata mempunyai Sejarah cukup unik sepanjang terbentuknya Batavia
sumber gambar: Id.quora.com

Adanya kampung melayu di Jakarta Timur ternyata mempunyai Sejarah cukup unik sepanjang terbentuknya Batavia. Terbentuknya kampung Melayu ini karena adanya kumpulan orang-orang etnis melayu yang didatangkan Belanda di masa awal kolonialisme. Orang-orang yang berada di kampung Melayu ini berasal dari utara Selat Malaka, utara Pulau Sumatra, Malaysia, Singapura, dan sekitarnya. 

Mereka sudah aktif berdagang dengan bangsa Belanda, Portugis, Inggris dan juga Tionghoa sekitar tahun 1400. Oleh sebab itu, belanda masa itu membutuhkan mereka untuk mengembangka kota Batavia yang saat ini menjadi Jakarta.

Kesimpulan 

Nah itu tadi beberapa suku-suku yang ada di Jakarta. Bermacam-macam suku yang ada di Jakarta akan tetapi tetap bisa hidup berdampingan dengan rukun. Hal ini karena mereka dapat menghargai satu sama lain. Perbedaan memang biasa akan muncul tetapi tidak akan menyebabkan perpecahan jika bisa saling menghargai satu sama lain. Sahabat mari kita saling menghargai satu sama lain.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *